Pages

Minggu, 14 Februari 2016

Antara Aku dan Dia

Ketika Hati Bertepuk Sebelah Tangan.....

Aku seorang pelajar SMA. Ini kisah cintaku yang hanya bertepuk sebelah tangan. Ini terjadi saat aku menduduki kelas X. Aku juga belum tau, akan berakhir seperti apa kisah cintaku ini......

Aku mencintai pria yg berparas tampan, tinggi, dan berkulit putih, bermata sipit , tapi berwajah jutek dan dingin. Dia kakak kelas-ku. Aku tak tahu, mengapa aku bisa mencintainya. Awalnya aku tak mengetahui bahwa aku mencintainya. Aku berusaha untuk menepis rasa yg selama ini menghampiri ku. Tapi, semakin lama aku menepis, semakin aku merasakan dengan jelasnya rasa yang semua orang bilang adalah "cinta". Pada hakikatnya cinta ini suci. Aku tak mau menghendaki takdir Allah swt. Aku hanya bisa memandangnya diam-diam. Merindukannya lewat doaku yang sunyi, agar ia selalu dilindungi oleh-Nya.

Aku sangat penasaran dengan pria yang aku cintai. Diam-diam, aku mencari tahu tentang keluarganya, asal-usulnya, dan terutama kepribadiannya. Aku mencari informasi tersebut lewat sahabat-sahabatku disekolah. Mereka bilang, tak hanya aku yang juga tertarik padanya, tapi ada beberapa cewek disekolahku yang juga tertarik padanya. Wajar... dia pria tampan. Hampir semua orang didunia ini mencintai hanya karena fisiknya, termasuk aku.

Setelah beberapa hari sahabat-sahabatku itu mencari tahu informasi pria itu, banyak sekali yang awalnya belum aku ketahui. Pria itu berasal dari keluarga yang sederhana. Ibunya meninggal sejak ia kelas 5 SD. Ayah nya menikahi wanita lain, dan semenjak itu ia tinggal dengan nenek dan kakeknya beserta tantenya hingga saat ini. Dia cowok yang dari tampangnya jutek, dan menutup diri. Tapi, sahabat-sahabatku bilang, dia adalah pria yang sebenarnya hangat, pandai, dan friendly. Aku agak senang mendengarnya. Tapiiii.... ada 1 hal lagi informasi tentang pria itu, informasi ini sudah menjawab pertanyaanku semenjak aku mengenalnya. Aku selalu bertanya, mengapa pria ini tak pernah ada di masjid. Aku tak pernah melihatnya sholat di masjid sekolah. Ternyata, sahabatku bilang, dia adalah seorang illuminati dan atheis "deg". Mereka bilang, Dia selalu membaca buku yang berbau tentang illuminati. Dia tidak percaya semua agama. Dia sangat faham ilmu-ilmu fislafat yang sudah melencang dari ajaran agama. Setahuku, Dia Islam. Tapi, kenyataannya seperti itu. Dia memang Islam, tapi Dia bukan Islam yang Allah inginkan. Sahabatku bilang, keluarga nya mengetahui hal ini, tapi apalah daya. Dia juga orang yang sangat keras kepala. Dia gak pernah mau mendengar nasehat keluarganya. Ini terjadi semenjak ibunya meninggal sampai ia beranjak dewasa.

Aku sedih hati mendengarnya. Aku menyesal mengetahuinya. Aku mencintai seorang pria atheis. Astaghfirullaaah... Aku tersadar, ini akibat cinta karna fisik. Aku menyesal mencintainya hanya karna ia berwajah tampan. Untuk apa tampan , tapi kalau tidak sholeh. Dia bukan pangeran yang selama ini aku impikan.

Semenjak aku mengetahuinya, doa ku semakin kuat. Aku selalu mendoakannya agar Ia sadar. Agar ia mendapatkan hidayah dari Allah swt dan berubah menjadi pria sholeh. Aku juga ingin, Dia mendapatkan jodoh yang begitu sholehah, agar ia benar-benar bisa berubah dan mau kembali ke jalan Allah swt. Aku gak pernah berharap, aku bisa menjadi pendamping hidupnya. Toh dia gak mencintaiku, walaupun sebenarnya ia tahu, ada aku yang selalu mencintainya. Aku bisa merasakan, dia mengetahui perasaan ini. Sungguh malu. Aku malu, mencintainya, tapi ia sudah mengetahui perasaan ini. Aku selalu salah tingkah setiap kali bertemu dengannya. Entah di parkiran sekolah, koridor sekolah, kantin, ataupun di jalan.

2 Tahun berlalu....
Aku lewati hari-hariku seperti biasanya. Dan, tetap. Aku masih mencintainya. Selama 2 tahun, aku berusaha untuk menepis bahkan menghapusnya. Tapi semakin aku ingin, justru semakin aku merindukannya dan tambah mencintainya. Maka, aku biarkan perasaan ini tetap ada, hingga 2 tahun kemudian.

Kini Dia sudah lulus SMA dan aku naik ke kelas 12. Dia kuliah di salah satu universitas di Yogyakarta. Dan aku tetap, masih sekolah di SMA yang sama. Kini tantangan ku lebih berat. Aku sudah tidak sering lagi bertemu dengannya. Ia di jogja, aku disini. Tapi tetap, aku selalu berdoa lewat sunyinya malam. Aku ingin ia selalu dalam lindungan Allah swt. 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan... hingga 6 bulan berlalu. Kini aku sangaaaaat merindukannya. Entah kenapa, aku bisa mencintai pria yang sama sekali bukan pria idamanku.

Sudah 2 Tahun 6 bulan aku masih mencintainya. Hingga aku berada di jogja saat acara tour dari sekolah. Aku merasa bahagia sekali, bisa berlibur bersama teman2 seperjuangan ku. Beberapa wisata di jogja sudah kami kunjungi. Salah satunya Malioboro. Aku dan sahabatku belanja sana sini hingga kami sepakat untuk istirahat di rumah nenek temanku yang dekat dengan Malioboro. Karena belum saatnya balik ke Bis, kami berjalan kaki ke rumah nenek temanku. Pas aku disana, aku cek hp. buka BBM, di RU teman 1 sekolah ku bilang, bahwa ada pria yang aku cintai di Malioboro. Aku terkaget membacanya. Akhirnya, aku izin balik ke Malioboro demi melihat pria yang selama ini aku cintai. Sampai di Malioboro aku sama sekali tidak melihatnya. Teman2 ku banyak yang cerita, kalau mereka bertemu dengan pria itu. Sedangkan aku, berdiri di bawah gerimisnya hujan, dengan perasaan campur aduk, karena aku tidak melihatnya. Padahal aku sangat merindukannya.... Aku berfikir, kalau Allah bilang tidak, semuanya tidak akan terjadi.

Sepulang aku dari jogja. sekitar 1 bulan kemudian. Aku banyak mendengar dari cerita alumni ku, kalau sekarang, mahasiswa/mahasiswi sedang libur semester dan diizinkan pulang kerumah asalnya masing2. Aku juga berfikir kalau Dia pasti sudah pulang, dan saat ini ada dirumahnya. Tapi, aku sudah lelah mengejarnya. Kini aku sudah tidak mau terlalu fokus dengan perasaan ini. Aku hanya ingin fokus ke Ujian Nasionalku yang kurang lebih 2 bulan lagi.

Tapi..... Allah mempertemukan kita lagi.....
Aku bertemu dengannya ketika aku melewati depan rumahnya, menuju pulang ke rumah ku dari rumah sakit. Singkat cerita, aku mengantarkan sepupu ku ke rumahnya. Dan kebetulan, rumah sepupu ku, tak jauh dengan rumah Pria itu. Saat aku ingin pulang ke rumah ku, otomatis aku harus melewati depan rumahnya. Karena hanya ada 1 jalan. Perlahan, aku mengendarai mobil ku. Yaa... semenjak Ayahku meninggal, aku tertuntut untuk bisa menggantikan posisi ayahku sebagai supir keluarga-ku.
Perlahan aku melewati rumahnya dan ternyata, ia ada di depan rumahnya ingin menyebrangi jalan melewati depan mobilku. Ia melihatku, dan aku melihatnya. Suasana pada malam itu dingin mencekam dan gerimis hujan rintik-rintik. Di tambah DVD Player mobilku sedang memutarkan lagu Afgan _ Jodoh Pasti Bertemu. Astaghfirullaaah... Aku Baper. Hampir saja aku meneteskan air mata. Aku teringat akan kuasa Allah. Allah begitu adil. Memang di Malioboro aku tidak bertemu, tapi kita dipertemukan di situasi yang pada saat itu. hanya ada kita berdua. Bagiku itu pertemuan yang spesial. Tapi lagi-lagi aku berusaha melawan perasaan baper-ku. Lalu aku melanjutkan perjalanan. Sekilas aku melihat di spion mobilku, bahwa ia memperhatikanku melintas pergi menjauhinya.......

Ini terakhir aku bertemu dengannya, setelah aku lama tak berjumpa.
Aku tak tahu apa yang terjadi kemudian. Entah dia jodohku atau bukan. Yang pasti aku tetap ingin dia menjadi pria sholeh. Dan berubah menjadi pangeran impianku.
Ini kisah nyataku.....
Nanti, kalau ada cerita lagi tentang aku dan dia, pasti akan aku ceritakan lagi disini....
Wassalamu'alaikum....
Baca Selengkapnya »»